Minggu, 12 Januari 2014

Entahlah



Kepedulian yang tak pernah pudar, terus menerus dipertebal oleh harap itu,  Jikalau aku bisa mengikis habis peduli itu mungkin tak akan berkelanjutan seperti sekarang ini,aku berusaha memperkecil lukaku tapi nihil hasilnya luka itu terus tergoyok memperluas daerah kekuasaanya.

Tak akan ada lagi peduli di benakmu itu,keheningan menatap lurus sembari menjelajah kosong matamu, tak ditemukan titik peduli itu. Ingatanmu dulu mana? Sekarang hanya ada Kamu yang tak mengenal lagi dulu, saat pernah disatukan oleh waktu.Secepat itu dampak dari kekosongan benakmu? satu sama lain diantaranya telah berbeda.

 Sekarang kau hanyalah kosong yang tak berani menatap,entahlah apa yang ada dibenakmu,selemah itu keberanianmu? Tidakkah kau ingin membagi waktu berhargamu itu? Sedikit saja aku pinta.

Layaknya aku yang merindukan diriku sendiri begitu pula kau.Perlu diingat,Waktu tak akan pernah pikun mengingat masalalu, kutanya pada asaku sendiri? Kenapa ia? pura-pura lupa? Pura-pura tak menatap kenal denganku? Kemana lontaran syair lelucon kemarin? sudah hilang diterpa kekosongan,mungkin.

Apa yang terjadi? Tak taulah. Tolong benahi semuanya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar