Setelah berlama diri aku mengharap,mengharapkan
sesuatu yang tak pasti! Ya dia , selaku
sosok yang menjadikan aku hidup begitu nyata “dulu”
Orang yang sama yang
selalu kujejakkan di lusuh itu,orang yang selalu mustahil saat dipikir, ia tak akan pernah
tau,sudah-sudahlah sejuta rangkai kata yang bisa ia ucapkan dulu hanya bisa
membuatku terkagum dengan sosok yang benar-benar nyata “mungkin” kataku dulu. Tapi
pada akhirnya, nyata harus kuakui,kenyataan pahit yang membuatku semakin
terpuruk,semakin jatuh kedalam jurang tempat perbentengan itu berada,benteng
pertahanan yang telah lama kubangun,sangat disayangkan satu titik itu
merobohkan semuanya,menghancurkan segala-galanya.titik yang telah mengakui
kejenuhannya ,yang tak kuat dengan arus yang dia hadapi.
Dulu,kenapa aku selalu mengharap? Jika
nantinya aku akan seperti ini? Aku salah,ya
memang aku salah! Tapi ketahuilah mengagumi itu lebih dari cukup untukku,ibarat
ia yang terkagum-kagum dengan wanita lain,mungkin seperti inilah diriku.Wanita
itu sangat beruntung, , dia sangat dicintai oleh lelaki ini.tak bisa disesalkan
lagi,semuanya sudah terjadi,tak bisa dipungkiri layaknya semua orang mempunyai
hak untuk bahagia.
Mungkin aku terlalu dalam diseret
oleh arusnya,sehingga aku seperti ini, saat ini aku mencoba menghilang dari
hidupnya,mencoba melupakan semua harap yang dulu mengkokohkan benteng
pertahanan itu.
Yang bisa kulakukan saat ini hanya bisa menatap dari
jauh,apadaya nyata tak mengizinkan kami berbicara,sangat menyakitkan! Semakin hari-semakin
banyak sosok yang masuk dalam hidupnya,sosok yang nantinya akan semakin
menjerumuskanku kedalam palung penyesalan,lelah jika terus membenam pada asa
yang semakin pudar di hadapan, harus
kuakui aku tidak bisa menahan kuat ,aku sangat lelah! perbekalan yang
mengkokohkan itu telah habis.dan pada
akhirnya aku menyerah dengan permainan ini.Mungkin waktu akan menjawab seberapa
lama aku harus berhenti.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar