Rintik hujan yang mengirimkan
kekhawatiran akan suatu alasan,ya tidak lain itu itu lagi.Aku terlalu perasa
dengan keadaan,tak bisa sembarang
menghentikan ,berlarut suasana yang dihadapi semakin pudar dihadapan,hilangkan
seberkas khawatir ini Tuhan,tak kubiarkan sepotong hati ikut campur lagi,ia selalu terkorban untuk melampauinya,
luka itu terus menyayat habis hingga teronggok mati.
Cukup satu kali perasaku seperih
ini,tak cukup tebal dinding penahan itu,
tusukan runcing perih itu terlalu dalam merembes keseluruh benak jiwa,begitu menyakitkan,bekas
tancapan yang tak akan pernah pudar sekalipun.Sudahi semuanya,aku akan melupa
sejenak.Menunda sakit seperti kemarin.
Begitu besar khawatir ini,hilangkan
perasa ini Tuhan,aku tak ingin terlibat lagi dalam jaring menyesakkan kemarin,tenggelam
dalam keperihan terjerat tak bisa keluar sungguh menyakitkan! Hanya meratapi
situasi,toh diratapi pun tak kan bisa terbenahi.
Selimut khawatir yang kunjung menebal, tak bisa tertoreh lepas sedikit
pun.Begitu besar angan ku melampaui garis harap yang terlalu jauh. cukup ! aku
benar lelah jikalau harus melampaui
garis finis , aku menyudahinya.cukup sampai disini penantian itu,
melihat bekas luka yang belum kering kemarin.
Sudahlah,sudahi semuanya,
penantian ini tak kan ada ujung , tak kan kuizinkan lagi harapku mendalam,mampuku
mencoba mendangkalkan harap, menunda sejenak harap yang terus memperdalam diri.mungkin
seperti itu.