Alunan yang kau dengarkan kemarin adalah sebuah
pengungkapan,kau mendengarkannya,bahkan kau sempat membalasnya
Mungkin kau sempat bertanya “Apakah ini yang kausebut patah Ra? " Kemudian kau membiarkan waktu berjalan sendiri, menekuri masa demi masa. Hampa. tersudut menikmati alunan itu.
Mungkin kau sempat bertanya “Apakah ini yang kausebut patah Ra? " Kemudian kau membiarkan waktu berjalan sendiri, menekuri masa demi masa. Hampa. tersudut menikmati alunan itu.
" Inikah yang dinamakan sia-sia?" Aku balik
bertanya dalam lamunanku, seolah menjawab pertanyaanmu, Aku masih diam.
Segalanya masih berputar di kepalamu, segala tanya tentang masa lalumu,kau ditenggelamkannya.
"Ra,yang tabah ya" , bisik
remang memecah lamunanku, suara itu,
aku mengenalinya,aku tertunduk kian dalam,beralih melanjutkan lamunanku tadi.
"Apa maksudmu?" aku bertanya
sendiri dalam lamunku, Kau dan aku tak menemukan jawaban apapun dari pertanyaan-pertanyaan
itu hingga akhirnya hening menjamu seluruhnya.
Mungkin,tidak semua
pertanyaan harus mendapat jawaban, tapi cukup dimengerti, cukup diterima. Itu
saja cukup.Kubiarkan hening menjadi tuan rumah bagi situasi
ini. Kenangan dan masalalu tetap ada sebagai bagian dari waktu, bagian
dari sejarah yang meski tak kau suka tapi menjadi alasanmu hidup hari
ini.
Hari ini -atau tepatnya dimulai sejak beberapa waktu
lalu-, kita adalah orang asing. Entah waktu, entah aku yang tak mampu menyikapi
adamu hingga akhirnya segalanya selesai.
Tapi hari ini, aku masih menunggu walaupun tak ada yang datang,
selain sepi.
-1 Mei 2014-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar