Senin, 16 September 2013

Resensi Novel Autumn in Paris :)


 Kenyataan yang Pahit




Judul Buku                  :  Autumn in Paris
Nama Pengarang         : Ilana Tan
Penerbit                       : PT Gramedia Pustaka Utama
Tahun Terbit                : 2009
Cetakan ke-                  : 7 (Tujuh)
Jumlah Halaman         : 272 halaman
Tempat Terbit              : Jakarta
Jenis cover                   : Soft Cover       
   
            Autumn in Paris adalah novel kedua Ilana Tan, Karyanya lumayan banyak. Setiap musim ia memiliki kisahnya, seperti Summer In Seoul, Winter In Tokyo, Spring In London.  Dalam kisah ini ternyata Ilana Tan lebih menjerumus dalam kisah “sad ending”. Melihat sekilas judul dari kisah ini tentu terdengar unik, ternyata novel ini mengisahkan seorang gadis yang menyukai Paris dan musim gugur tetapi ia bertemu dengan pria yang membenci musim gugur dan Paris.
 Tara Dupont atau biasa dipanggil Victoria Ma Cherie oleh ayahnya adalah gadis berdarah campuran Indonesia - Perancis. Ibunya keturunan Indonesia, sedangkan ayahnya berkebangsaan Perancis ia menyukai Paris dan musim gugur. Ia bekerja sebagai seorang penyiar di stasiun radio yang cukup terkenal di Paris. Ia dikenal sebagai gadis periang, unik, menarik dan suaranya merdu, yang juga tidak kalah mengesankan Tara menguasai 3 bahasa, yakni Bahasa Indonesia, Bahasa Perancis dan Bahasa Inggris. Di Paris Tara memiliki beberapa sahabat yakni Elise salah satu rekan kerjanya di stasiun radio yang juga seorang penyiar radio. Ia juga mempunyai seorang kakak angkat berkebangsaan Perancis yang ia pikir adalah cintanya yang bernama Sebastian. Sampai akhirnya ia bertemu dengan Tatsuya Fujisawa, seorang arsitek  yang sedang bekerja di Paris, teman dari kakak angkat Tara. Tatsuya adalah seorang lelaki Jepang yang membenci musim gugur di Paris, namun pertemuannya dengan Tara mengubah pendiriannya tentang musim gugur di Paris
 Tatsuya menyukai musim gugur di Paris karena Tara.Awalnya, mereka bertemu secara tidak disengaja. Ternyata, Tatsuya adalah teman dari kakak angkat Tara. Merekapun menjadi semakin dekat dan cocok tanpa disangka-sangka. Masa-masa indah mereka lalui bersama, berjalan-jalan ke tempat-tempat indah di Paris, melihat pemandangan kota Paris yang romantis. Namun sayangnya, kekejaman takdir kehidupan membuat mereka berada dalam suatu dilema..Tara maupun Tatsuya sama sekali tidak menyadari benang yang menghubungkan mereka dengan masa lalu, adanya rahasia yang menghancurkan segala harapan, perasaan, dan keyakinan. Ketika kebenaran terungkap, tersingkap pula arti putus asa… arti tak berdaya… Kenyataan juga begitu menyakitkan hingga mendorong salah satu dari mereka ingin mengakhiri hidup….Sebuah kejadian telah membuka tirai masa lalu... Tatsuya harus menjauhkan diri dari Tara, walaupun ia merasa itu sangat sulit. Kenyataan yang pahit telah membuatnya bimbang. Sampai akhirnya Tara juga mengetahui kenyataan pahit tersebut.
Ilana Tan mengemas cerita ini dengan sangat menarik. Jalan ceritanya pun tidak mudah ditebak. Banyak juga pengetahuan mengenai kota Paris, yang mungkin akan berguna bagi kita. Juga ada banyak kata-kata dalam bahasa Perancis yang dapat kita pelajari.Ilana juga melukiskan pemandangan kota Paris dengan kalimat yang indah, membuat kita menjadi penasaran dengan kota Paris dan ikut membayangkannya.Cerita ini ditutup dengan sebuah kalimat sederhana yang mengandung arti yang  dalam “Selama dia bahagia, aku juga akan bahagia. Sesederhana itu”. Dan “Seandainya masih ada harapan – sekecil apapun untuk mengubah kenyataan, ia bersedia menggantungkan seluruh hidupnya pada harapan itu”.
Alur dalam cerita tersebut juga tidak membosankan karena setiap babnya penulis mengambil hal-hal yang berbeda, mulai dari kisah pertemuan, tahap adaptasi sampai klimaksnya yakni terungkapnya sebuah rahasia.Tapi,dalam buku ini Ilana Tan tidak mencantumkan Biografinya, hal ini membuat pembaca novel tidak tahu seperti apa penulis dari novel yang dibaca tersebut. Gaya bahasanya terlalu baku sehingga kurang begitu memahami ending ceritanya.Meskipun demikian ,novel ini tetap memikat pembaca untuk menelusuri cerita demi cerita.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar